Saturday 9 October 2010

kasihan. samakah?

Angkat seseorang ke titik tiga puluh lalu kembalikan ia ke titik tiga,
Torehkan kenangan yang ia terus ceritakan.

Dan jebaklah ia.

Terperangkap masa lalu adalah duka yang paling suram.
Mengapa kiblatmu selalu ketitik sana?
Tak cukup aku terlihat mengasihanimu, dengan mimpi-mimpimu yang berhenti "pada waktu itu"?
Cerita yang kauulangkan sampai kuhapal.
"Waktu itu"
"Waktu itu"

Kini apa?

Ada lagi kisah lainnya.
Entah mengapa, selalu terpaku kesana.
"Disana"
"Disana"
Heh, buta, tak bisa kau lihat sini?
Tolaklah darahmu, larilah!
Realita itu apa?
Ataukah sudah cita-citamu lari darinya?