Sunday 23 May 2010

was it a question longing for answer? or just a random thought?

di mana?

(ditulis di dalam gereja pada saat ekaristi kudus)

di mana Tuhan?

di rumahmu?
tak ketemu.
sepertinya pastor di depan tak berniat memperkenalkanku padamu.

di mana Tuhan?
di doa?
kadang saja ketemu.
tapi pada siapa aku berdoa?
pada otakku?
atau itu kamu?

di mana tuhan?
di dalam lagu.
di tengah alam.
di antara manusia.
di situkah, tuhanku?
atau aku salah merasa?
rasanya ada.

tapi apa?
di mana?

Saturday 22 May 2010

they are where my poems meet melody, where my voice finds its instruments.

and he the undiscovered one is whom god crated to fit my personality.

luka di gempita, berdansa di gulita

Wahai dunia yang indah gempita
Apakah kau luka?
Sesak di relungmu, ibu pertiwi.
Menangis dalam syahdu.

Anak-anakku cendekia bangsa
Janganlah kau lupakan
Sebuah candu tuk kejar mimpimu
Butakan matamu sampirkan manusia

Aku tahu berharga emas permata itu
Namun kumohonkan pinta padamu lihat aku menelan pahitnya perih

Reff:
Kita berdansa di dalam gulita.
Kita merana berlumur asa.
Takkankah ada yang melihat kita?
Tertutup bayang cahaya suka

Wahai dewi yang buta matamu,
Sudahkah pedangmu aus?
Timbangkan dosa bubuhkan obat bagi luka.

Reff:
Kita berdansa di dalam gulita.
Kita merana berlumur asa.
Takkankah ada yang melihat kita?
Tertutup bayang cahaya suka

Aku tahu berharga emas permata itu
Namun kumohonkan pinta padamu lihat aku menelan pahitnya perih