Thursday 3 May 2012

pedih itu hidup. dan kau tanya kenapa aku perduli.

bukan urusaku semua itu
tapi pedih itu nyata,
mengusik!
memohon agar buta saja

aku tak bisa berbuat,
hanya bisa mengamati...
menyadari.

mereka yang tangannya tertadah,
dan aku yang lewat di depannya,
nyalang mengejar mimpi
kepuasan pribadi.
menyadari,
mengamati.
dan ah, ngeri!
betapa tak terbebani!

pedih itu nyata
kian membara
aku sesama yang mati