Kabut menjelma jadi embun
Menceritakan nafas jernih teratur
Pengelana-pengelana kota yang mencari sejenak lari dari pekat
Aku menjelma jadi kamu
Kita jadi mereka
Pohon jadi belantara
Tunggal dan jamak tak lagi kentara
Semua bersama rayuan angin yang berbisik pelan-pelan
Dan cumbuan dingin yang menggigiti diam-diam
Daun dan akar berusaha menyapa
Apakah kau dengar, wahai jiwa?
Diselipkan ke genggammu
sedikit indah
Yang mengundang pulang,
saat mulai lagi kau mati
Yang mengundang pulang,
saat mulai lagi kau mati