aku berjalan menyusuri kebutaan hati
kerikil tajam memasuki
menari menusuki nurani
tapi tampaknya sang mentari masih ingin berbuai bercinta dengan rembulan
tak ingin beranjak melihat sayat-sayat pedih di bumi
dan aku lebamkan mata dengan ayat-ayat pengetahuan yang terus buat dahaga
hitam tak terlihat lagi apa yang gerayangiku
aku berjalan menginjaki
sejuta keadilan
mulut yang lapar memohoni setitik pengasihan
kita berjalan menginjaki
sejuta keadilan
dengan mata terpejam...